Seorang muslim yang tinggal di Barat, jika membawa sesuatu yang aneh, dengan mudah ia akan dicurigai. Meskipun ia masih berusia remaja. Itu pula yang terjadi pada Ahmed Mohammed.
Pelajar di Amerika Serikat ini sempat ditangkap polisi karena membawa perangkat yang diduga bom ke sekolah. Padahal benda itu hanyalah jam digital kreatif buatannya sendiri.
Ahmed sekolah di MacArthur High School di Texas. Dia membawa perangkat jam karyanya ke sekolah untuk ditunjukkan pada gurunya agar bisa masuk klub robotik. Namun karena bentuknya mirip bom, sang guru malah curiga lalu melaporkannya pada polisi setempat.
Saat ditangkap dengan diborgol, Ahmed sempat kebingungan. Berkali-kali ia menjelaskan kepada pihak kepolisian Irving jika benda tersebut bukanlah bom seperti yang dituduhkan. Hingga akhirnya polisi percaya dan Ahmed pun dibebaskan.
Kasus ini segera mencuat dan menghebohkan Amerika Serikat karena polisi dan guru dianggap
Pelajar di Amerika Serikat ini sempat ditangkap polisi karena membawa perangkat yang diduga bom ke sekolah. Padahal benda itu hanyalah jam digital kreatif buatannya sendiri.
Ahmed sekolah di MacArthur High School di Texas. Dia membawa perangkat jam karyanya ke sekolah untuk ditunjukkan pada gurunya agar bisa masuk klub robotik. Namun karena bentuknya mirip bom, sang guru malah curiga lalu melaporkannya pada polisi setempat.
Saat ditangkap dengan diborgol, Ahmed sempat kebingungan. Berkali-kali ia menjelaskan kepada pihak kepolisian Irving jika benda tersebut bukanlah bom seperti yang dituduhkan. Hingga akhirnya polisi percaya dan Ahmed pun dibebaskan.
Kasus ini segera mencuat dan menghebohkan Amerika Serikat karena polisi dan guru dianggap
diskriminatif. Banyak yang kemudian mendukung Ahmed. Termasuk Presiden AS Barack Obama yang mengundangnya ke Gedung Putih.
"Jam yang keren Ahmed. Maukah kamu membawanya ke Gedung Putih? Kita harus menginspirasi lebih banyak anak seperti kamu agar menyukai ilmu sains. Itulah yang membuat Amerika hebat," tulis Obama di Twitter resminya seperti dikutip detikINET.
Dukungan deras juga mengalir dari para raksasa teknologi. CEO Facebook Mark Zuckerberg mengundang Ahmed ke kantor Facebook.
"Memiliki skill dan ambisi untuk membuat sesuatu yang keren harus dihargai, bukannya malah ditangkap. Masa depan dimiliki oleh orang seperti Ahmed. Ahmed, jika kamu ingin datang ke Facebook, aku ingin bertemu denganmu," tulis Zuck di Facebook.
Sedangkan Google mengundang Ahmed agar ambil bagian dalam pameran sains yang mereka adakan. "Bawalah jam kamu itu," kata pihak Google.
Apresiasi juga datang Aaron Levie, pendiri perusahaan layanan cloud Box. Twitter juga mengundang Ahmed dan menawarinya untuk magang di sana.
Ahmed sendiri sudah memastikan akan datang ke Gedung Putih. Tapi untuk undangan dari Facebook, Google, Box dan Twitter, Ahmed belum menyatakan apakah akan memenuhi undangan mereka.
"Jam yang keren Ahmed. Maukah kamu membawanya ke Gedung Putih? Kita harus menginspirasi lebih banyak anak seperti kamu agar menyukai ilmu sains. Itulah yang membuat Amerika hebat," tulis Obama di Twitter resminya seperti dikutip detikINET.
Dukungan deras juga mengalir dari para raksasa teknologi. CEO Facebook Mark Zuckerberg mengundang Ahmed ke kantor Facebook.
"Memiliki skill dan ambisi untuk membuat sesuatu yang keren harus dihargai, bukannya malah ditangkap. Masa depan dimiliki oleh orang seperti Ahmed. Ahmed, jika kamu ingin datang ke Facebook, aku ingin bertemu denganmu," tulis Zuck di Facebook.
Sedangkan Google mengundang Ahmed agar ambil bagian dalam pameran sains yang mereka adakan. "Bawalah jam kamu itu," kata pihak Google.
Apresiasi juga datang Aaron Levie, pendiri perusahaan layanan cloud Box. Twitter juga mengundang Ahmed dan menawarinya untuk magang di sana.
Ahmed sendiri sudah memastikan akan datang ke Gedung Putih. Tapi untuk undangan dari Facebook, Google, Box dan Twitter, Ahmed belum menyatakan apakah akan memenuhi undangan mereka.